Rokok yang bahasa Inggrisnya Cigarette didefinisikan sebagai lintingan atau gulungan kertas tipis berbentuk silinder yang berisi zat psikoaktif, terutama tembakau dan ganja atau sejenisnya. Selain nikotin atau zat adiktif lainnya, rokok yang dibakar mengandung tar dan beberapa senyawa lainnya. Rokok modern umumnya menggunakan filter di bagian bawahnya, walaupun itu tidak benar-benar mengurangi dampak negatifnya. Versi lebih awal dari Cigarette adalah Cigar yang menyebar penggunaannya di beberapa wilayah Meksiko dan Amerika tengah. Orang-orang dari suku Aztek dan Maya menggunakan rokok tembakau sebagai bagian dari ritual agama mereka.
Karakteristik rokok mirip alkohol. Dampaknya juga tergantung frekuensi konsumsi, cara penggunaan, dan daya tahan tubuh penggunanya. Kesamaan yang saya maksud adalah "ada dampak positif sekaligus negatifnya".Ada orang-orang yang bilang bahwa yang berbahaya dari rokok adalah nikotinnya, tapi sayangnya itu tidak tepat. Nikotin adalah senyawa organik kelompok alkaloid yang bisa menyebabkan kecanduan. Walaupun begitu, nikotin sebenarnya punya dampak positif sebagai stimulan ringan sesuai mood penggunanya. Nikotin bisa meningkatkan kewaspadaan dan pemrosesan isyarat, ketajaman memori, konsentrasi, dan perhatian dalam jangka pendek. Nikotin juga terdapat pada kembang kol, terong, tomat, dan beberapa sayuran.
Zat yang lebih berbahaya dari rokok adalah Tar. Tar yang dihasilkan dari pembakaran rokok sudah terbukti menyebabkan kanker. Contoh nyatanya bisa dilihat dari cerita beberapa tokoh perokok berat seperti Sigmund Freud yang mengalami kanker. Selain menyebabkan kanker, ada beberapa gangguan kesehatan lain yang diakibatkan oleh rokok. Gangguan tersebut adalah kerusakan hati, penyakit paru-paru dan buerger disease.
“Orang-orang merokok untuk nikotin tetapi mereka mati karena TAR,” -- Michael Russell (bapak teori pengurangan bahaya tembakau dan pengembang permen nikotin).
Tidak hanya Nikotin dan Tar, rokok juga mengandung banyak zat kimia berbahaya seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, dll; walaupun kadarnya sedikit. Bagi perokok pasif, ada tambahan racun dari "gas" buangan.
Untuk rokok yang menggunakan ganja atau mariyuana, dampak negatifnya bukan hanya kecanduan dan dampak sejenis dari keberadaan tar pada rokok tembakau. Biasa mengisap ganja juga diduga bisa memperburuk risiko kambuhnya gejala psikotik pada penderita skizofrenia. Selain itu, efek ganja juga bisa menimbulkan halusinasi, delusi, rasa cemas, dan serangan panik. Penggunaan ganja dalam jangka panjang bisa membuat munculnya gejala putus obat seperti insomnia, perubahan mood, dan penurunan nafsu makan. Walaupun berbahaya saat dikonsumsi sebagai rokok, ganja diketahui bisa dijadikan bahan makanan dan obat-obatan. Untuk penggunaannya sebagai obat-obatan, belum banyak penelitian yang membuktikannya dan tentu saja akan perlu resep dari dokter. Di beberapa negara, ganja dilegalkan sebagai obat, tapi tetap saja itu sebaiknya dihindari jika ada alternatif lain dengan kegunaan yang sama.