Resistor

 Jika kita ingin mengalirkan arus listrik kita kadang memerlukan hambatan selain dari perangkat yang kita gunakan. Saluran dari jaringan listrik umum menggunakan  kawat tembaga yang hambatannya kecil. Untuk mengecilkan arus kita akan memerlukan hambatan. Selain itu, keberadaan hambatan juga akan mempengaruhi tegangan listrik.

Untuk memperoleh hambatan yang sesuai, kita membutuhkan alat khusus yang disebut dengan resistor. Resistor terdiri berbagai ukuran. Ukuran tersebut umunya ditulis dengan kode warna atau angka. Penggunaan kode warna mungkin akan saya bahas di tulisan saya yang lain selanjutnya.

Resistor dibuat dengan berbagai bahandan cara. Bahan yang digunakan misalnya nikelin. Selain itu, ada juga hambatan yang dibuat dengan bahan seramik (sejenis tanah liat) dengan bahan karbon yang disemprotkan pada seramik tersebut. Kawat dari bahan seperti nikelin dililitkan pada suatu gelondong dengan bentuk silinder atau pipih.

Bahan apa yang diperlukan? Itu tergantung kebutuhan. Bahan dari kawat dengan hambatan yang besar tahan terhadap panas. Sebaliknya, bahan dari karbon kurang tahan terhadap suhu tinggi.

Resistor ada dua jenis. Ada fixed resistor yang besar hambatannya tetap. Ada juga yang hambatannya bisa diubah-ubah atau disebut juga dengan Variabel Resistor.

Variabel resistor yang disebut dengan potensiometer memiliki kontak geser yang bisa digunakan untuk mengubah harga ohm. Selain potensiometer yang diubah secara manual, ada resistor jenis lain yang berubah sesuai suhu yang disebut dengan tgermistor. Selain potensiometer dan thermistor, ada juga LDR yang dipengaruhi cahaya dan jenis hambatan lain

Berikutnya
« Prev Post
Sebelumnya
Next Post »