Arus listrik dikeluarkan oleh sebuah sumber-arus, misalnya sebuah elemen. Elemen ini dalam bahasa tehnik sehari-hari dinamai juga baterai. Kelak kita akan mengenal "sumber-sumber arus" lain, misalnya mikrofon, rangkaian transistor, rangkaian tabung vakum, antena dan lain sebagainya.
Elemen mempunyai 2 kutub, yaitu kutub positif (+) dan kutub negatif (-). Jika kedua kutub sumber-arus saling kita hubungkan dengan sepotong kawat tembaga maka arus listrik akan mengalir di dalam kawat itu dan di dalam elemen itu sendiri. Arus ini mengalir dari kutub positif ke kutub negatif, dan tidak mengarah ke arah sebaliknya.
Yang dimaksud dengan arus listrik adalah arus lobang dari muatan positif, dan bukan arus elektron. Arus elektron mengalir ke arah yang berlawanan dari kutub negatif ke kutub positif dengan arus listrik sehingga meninggalkan lobang. Jalur yang dilalui listrik dinamai kalang listrik atau sirkuit listrik.
Arus listrik dari kutub positif ke kutub negatif tidak boleh terputus agar bisa mengalir. Jalur arus listrik yang tidak ada putusnya dinamakan sirkuit tertutup. Sebaliknya, jika jalur listrik terputus di satu titik, maka itu disebut dengan sirkuit terbuka. Untuk membuka dan menutup sirkuit listrik kita bisa menggunakan sakelar.
Listrik bisa menimbulkan panas sesuai dengan kuatnya arus listrik. Panas terjangkit karena tumbukan arus elektron yang mengalir di dalam kawat. Karena itu, kalian tidak boleh menghubungkan baterai secara langsung dengan kawat. Kalian akan memerlukan beban untuk menghindari hubungan singkat arus listrik. Beban tersebut bisa berupa lampu, pesawat radio, atau komponen elektronik tertentu.