Besarnya nilai hambatan dari resistor bisa dipengaruhi oleh suhu dan bahannya. Setiap bahan bisa memiliki suhu yang berbeda di suhu yang sama. Perubahan hambatan berdasarkan suhu ada yang disebut dengan koefisien suhu positif dan koefisien suhu negatif.
Koefisien suhu positif adalah ketika suhu naik, maka hambatannya bertambah besar. Koefisien suhu negatif adalah kondisi sebaliknya di mana saat suhu naik, perlawanannya menurun. Conton bahan yang memiliki koefisien suhu negatif adalah karbon dan bahan-bahan semikonduktor.
Setiap bahan memiliki koefisien suhu. Koefisien suhu menyatakan perubahan hambatan setiap satu derajat celsius. Tabel berikut ini memuat koefisien suhu setiap bahan.
Bahan | Koefisien Suhu |
Alumunium | 0, 0038 |
Konstantan | 0, 00002 |
Tembaga Lunak | 0, 0037 |
Tembaga Keras | 0, 0037 |
Timah Hitam | 0, 004 |
Perak | 0, 0035 |
Nikelin | 0, 00003 |
Baja | 0, 00003 |
Timah | 0, 0043 |
Besi | 0, 0046 |
Seng | 0, 0043 |
Koefisien suhu ada rumusnya. Rumusnya bisa dilihat di bawah ini.
- Rt=R+R.α(t2-t1)
atau
- Rt=R(1+α(t2-t1))
Contoh :
- Soal : Pada suhu 20oC suatu penghantar dari bahan nikelin mempunyai perlawanan 150 Ohm. Berapa besar perlawanannya pada suhu 150oC?
Jawaban : Rt=R(1+α(t2-t1))=150(1+0,00003(150-20))=150,585 ohm